:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2349766/original/043349200_1535983501-20180903-Ratu_Wilhelmina_2.jpg) |
Ratu Wilhemina dari Belanda
|
Belanda merupakan salah satu Negara yang
sangat terpikat dengan pesona sumber daya alam di Indonesia, buktinya
saja Belanda masih bersikukuh untuk menguasai Indonesiauntuk kedua
kalinya dengan membonceng pada sekutu. yah.. sukurnya hal tersebut tidak
sempat terjadi sebab Indonesia sudah keburu mengumandangkan
kemerdekaannya pada 17 agustus 1945.Selain
ambisi yang kuat yang dimiliki orang-orang Belanda untuk menguasai
Indonesia, Negara kincir angin ini memiliki wanita-wanita cantik
berkulit putih eropa, bahkan kecantikannya mampu membuat laki-laki
pribumi menaruh hati pada mereka.
Tapi,
pada tulisan kali ini saya akan menceritakan kisa cinta laki-laki
pribumi yang jatuh cinta pada wanita Belanda, melainkan kali ini saya
akan menceritakan kisah cinta sebaliknya. yakni kisah cinta ratu Belanda
yang menaruh hati pada salah satu sultan asal Indonesia.
Menjadi
seorang ratu merupakan sebuah tahta yang sangat diidam-idamkan pada
setiap diri wanita, bagaimana tidak, gelar ratu merupakan gelar penguasa
yang sangat disegani apalagi di negeri Belanda. selain itu tentu saja
paras dari ratu Belanda tidak diragukan lagi kecantikannya.
Salah
satunya ratu Belanda yang bernama lengkap Ratu Wilhelmina Helena
Pauline Marie Van Orange-Nassau yang lahir pada tanggal 31 agustus 1880.
Ia adalah anak satu-satunya dari raja Willem III dan istri keduanya
Ratu Emma. Ratu ini juga terkenal sebagai miliader wanita pertama di
dunia.
Siapa
sangka, Ratu Belanda Wilhelmina ini pernah menaruh hati kepada Sultan
yang berasal dari Siak. ngomong-ngomong soal Siak ini merupakan suatu
Kabupaten di Provinsi Riau yang sebelumnya merupakan bagian dari
Kesultanan Siak Sri Inderapura.
Ratu Wilhelmina ini jatuh hati dengan Sultan terakhir Kesultanan Siak
Sri Inderapura yang bernama Sultan Syarif II. Kewibawaan Sultan Syarif
Kasim II membuat ratu Wilhemina sangat terpesona. hal ini terlihat
ketika Ratu Wilhelmina mengundang secara pribadi Sultan Syarif Kasim II
ke Belanda untuk menghadiri pesta ulang tahunnya.
Sultan pun memenuhi undangan tersebut dan mendapatkan sambutan yang luar biasa meriah dari Belanda.
Momen
ini terdokumentasi lewat salah satu potret berwarna hitam putih yang
sudah mulai memudar, potret ini terpampang di salah satu dinding istana
Siak.
Saking jatuh hatinya Ratu Wilhelmina juga meminta dibuatkan satu
buah patung Sultan dan sebagai gantinya ratu akan mnegirimkan patung
dirinya untuk disimpan di Istana Siak Sri Inderapura.
Hal
tersebut disetujui oleh Sultan dan sampai sekarang patung Ratu
Wilhelmina masih tersimpan baik. begitupula patung Syarif Kasim IIyang
tersimpan di Negeri Belanda
 |
Patung Wilhelmina yang ditinggalkan untuk kenang-kenangan di Istana Siak Indrapura
|
Namun, sayangnya kisah cinta ini tidak dapat terwujud dan justru berakhir dengan cinta bertepuk sebleha tangan.
Sultan
Syarif Kasim II dengan berat hati menolak cinta Ratu Wilhelmina karena
mereka berdua memiliki banyak perbedaan, perbedaan yang paling besar
yaitu mereka memeluk agama yang berbeda.
Sultan
kemudian mulai menghindar dan menolak secara halusserta memilih
mendekat dengan rakyatnya, serta lebih suka berada di masjid. Saking
dekatnya dengan rakyat, Sultan Syarif Kaism II beliau mendirikan sekolah
dasar untuk anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat bisa mengenyam
pendidikan yang sama. Dan ini tentu saja berbeda dengan sekolah yang
didirikan oleh pihak Belanda yang hanya terdapat anak-anak kalangan
Bangsawan.
 |
Patung Sultan Syarif Hasim II
|
Setelah
menolak secara halus cinta dari Ratu Wilhelmina, Sultan Syarif Kasim II
memilih mempersunting Syarifah Latifah yang tentunya memeluk agama yang
sama dengan beliau.
Cerminan
rasa cinta Sultan Syarif Kaism II dengan rakyatnya dapat dilihat dari
upaya beliau mengumpulkan semua pemberian dari rakyatnya bahkan kerang
laut yang tak bernilai sekalipun. ia menaruh kerang-kerangan tersebut
dengan menyusun rapih di dalam lemari
|Azri Zen
Mahasiswa Ratte
Sumber: Berbagai Sumber
https://pramitasariariani.blogspot.com
0 Komentar
Terimakasi Atas Partisipasinya Kawan