Kundunga Kakek dari Mulawarman
Bukti adanya nama seseorang pada zaman pra aksara adalah kakek Mulawarman yang bernama Kundunga.
Nama Kundunga ini disebut dalam prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai Kuno yang diterbitkan oleh Raja Mūlawarmman sekitar abad ke-4 Masehi. Pada prasasti itu dijelaskan soal genealogi keluarga kerajaan Kutai Kuno dari mulai Kundunga sampai Mūlawarmman.Pada prasasti Yupa secara khusus disebut Śrῑmataḥ Śrῑ-narendrasya, Kuṇḍuṅgasya Mahātmanaḥ yang mana artinya Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia.
Adanya kalimat itu dalam Prasasti Yupa menandai nama Kundunga dalam sejarah kuno nusantara.
Nama Kundunga dinilai oleh Chabbra sebagai varian dari bahasa Tamil sehingga sosok itu disimpulkannya berasal dari India Selatan. Pendapat Chabbra ini disanggah oleh Coedès, Sumadio, van Naerssen, dan Scott yang menilai Kundunga adalah orang Kalimantan atau Nusantara.
Scott menilai nama Kundunga ini berakar dari kata Kundung dalam bahasa Dayak Iban yang mana termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Kata Kundung dalam bahasa Dayak Iban merujuk pada penamaan pohon dan buah mundar atau manggis merah (Garcinia parvolia). Nama pohon dan buah Kundung ini menurut Scott merupakan akar kata dari nama Kundunga.
Sosok Kundunga dengan demikian dapat disimpulkan merupakan orang Dayak Iban yang menjadi kepala suku di Kutai. Suku Dayak Iban sendiri merupakan salah satu rumpun suku Dayak yang kini banyak mendiami Malaysia Timur (Sarawak), Brunei, dan Kalimantan Barat. Ketika Kundunga berkuasa, budaya India barangkali telah diterima oleh suku Dayak, namun mereka belum sepenuhnya mempratekkannya.
Hal ini dapat ditilik dari Kundunga yang belum menggunakan nama berbau India. Penggunaan nama dari bahasa Sanskerta baru digunakan oleh anak dan cucunya, Aśwawarmman serta Mūlawarmman, berdasarkan isi dari Prasasti Yupa.Oleh sebab itu, Kundunga bukan pendiri dinasti (wangsakrta) Varman atau Warman di kerajaan Kutai Kuno. Pasalnya pada prasasti diketahui pendiri dinasti adalah Aśwawarmman.
Berdasarkan bukti prasasti, Kundunga dapat diketahui sebagai nama orang Nusantara pada zaman pra aksara di periode zaman perundagian atau logam yang mana termasuk dalam periode akhir prasejarah. Kundunga kemungkinan hidup sekitar abad ke-2 atau 3 Masehi dan menurunkan Aśwawarmman serta Mūlawarmman.
Anak keturunan dari Kundunga telah dipengaruhi oleh budaya India dan menggunakan nama dari kata Sanskerta serta memeluk agama Weda. Sistem pemerintahan Dayak juga berubah dari chiefdom menjadi state dengan kehadiran Kerajaan Kutai yang didirikan oleh Aśwawarmman sebagai peletak dasar dinasti.
Penulis | Azri
Sumber : Quora
Berbagai sumber
0 Komentar
Terimakasi Atas Partisipasinya Kawan