Bayangkan sejenak, bagaimana jadinya jika komunisme yang justru menguasai Indonesia sejak awal kemerdekaan? Pertanyaan ini sering muncul dalam diskusi sejarah alternatif, apakah kita akan lebih maju, atau malah terbelakang?
Pemerataan atau Keterbelakangan?
Dalam sistem komunis, tanah dan perusahaan besar dikuasai negara. Tujuannya jelas. pemerataan Rakyat miskin bisa saja lebih cepat merasakan keadilan sosial. Namun, pengalaman negara lain menunjukkan dua jalan: ada yang berhasil (seperti Tiongkok yang bertransformasi), dan ada yang gagal (seperti Uni Soviet).
Politik Tanpa Demokrasi
Kalau komunisme menang, besar kemungkinan Indonesia akan jadi negara satu partai. Tidak ada pemilu ramai-ramai, tidak ada politik uang. Stabilitas mungkin terjaga, tapi kebebasan rakyat bisa ditekan.
Hubungan Internasional
Indonesia kemungkinan akan berpihak ke blok Timur, bersahabat dengan Uni Soviet dan Tiongkok, tapi bermusuhan dengan Amerika dan sekutunya. Dampaknya, akses pada teknologi Barat mungkin terputus.
Jadi Maju atau Tidak?
Jawabannya tergantung. Jika Indonesia mampu beradaptasi seperti Tiongkok membuka diri pada pasar global tapi tetap menjaga kendali negara kita bisa maju. Tapi jika kaku dan menutup diri seperti Korea Utara, kemungkinan besar kita justru terpuruk.
Pada akhirnya, kemajuan bangsa tidak ditentukan oleh ideologi semata. Komunisme bisa menjanjikan pemerataan, kapitalisme bisa menjanjikan kebebasan. Tapi yang paling menentukan adalah kepemimpinan yang visioner, rakyat yang berdaya, dan keberanian untuk terus beradaptasi dengan zaman.
|Zen

0 Komentar
Terimakasi Atas Partisipasinya Kawan