BIOS buatan china: Upaya merdeka dari kode asing yg Beresiko


 LiwaqPenaDi balik layar komputer yang kita gunakan, tersembunyi sebuah perang dingin digital. China sedang berusaha mengganti salah satu fondasi terpentingnya. Mengapa? Dan apa artinya bagi dunia?

Kita semua familiar dengan momen menekan tombol power pada komputer. Dalam sekejap, layar menyala, dan sistem operasi seperti Windows atau macOS mulai berjalan. Tapi tahukah Anda, sebelum semua itu terjadi, ada sebuah "juru bahasa" kecil yang sangat penting yang membangunkan semua komponen perangkat keras? Namanya adalah BIOS (atau versi modernnya, UEFI).

Bayangkan BIOS sebagai konduktor orkestra yang memastikan setiap pemain (CPU, RAM, penyimpanan) siap dan selaras sebelum sang maestro (Sistem Operasi) mengangkat tongkatnya. Sekarang, bayangkan jika konduktor ini bisa diperintah oleh pihak asing. Inilah ketakutan yang mendorong China untuk menciptakan konduktor mereka sendiri.

Mengapa China Sangat Khawatir dengan BIOS?

Pasar BIOS global didominasi oleh perusahaan-perusahaan seperti AMI, Phoenix, dan Insyde, yang semuanya berbasis di Amerika Serikat atau sekutunya (Taiwan). Bagi China, ketergantungan mutlak pada teknologi inti dari pesaing geopolitik utamanya adalah sebuah mimpi buruk keamanan nasional.

Insiden seperti Snowden leaks yang mengungkap program pengawasan PRISM AS, semakin mengukuhkan kekhawatiran ini. Dalam benak para strategi China, ada pertanyaan mendesak: "Bagaimana jika BIOS dari AS memiliki 'pintu belakang' (backdoor) yang memungkinkan mereka memata-matai atau bahkan melumpuhkan sistem pertahanan, perbankan, atau infrastruktur kritis kami?"

Dari sinilah lahir sebuah misi nasional: technological self-sufficiency atau kemandirian teknologi.

Para Pemain di Balik Layar: Siapa yang Membuat BIOS "Merah"?

China tidak setengah-setengah dalam misinya. Beberapa perusahaan dalam negeri didorong untuk mengembangkan solusi mereka sendiri. Dua nama yang menonjol adalah:

1. Beijing Zhaoxin Liantong Technology: Ini adalah bintang utamanya. Zhaoxin tidak hanya mengembangkan BIOS, tetapi juga prosesor (ZX-series) dan chipset. Mereka menawarkan paket komputasi yang sepenuhnya "buatan China", dari hati (CPU) hingga jiwa (BIOS)-nya.

2. Union Image (Shanghai Belling): Pemain kunci lainnya yang berkontribusi dalam membangun ekosistem teknologi domestik yang otonom.

Komputer dengan BIOS dan CPU buatan dalam negeri ini sekarang banyak digunakan di:

· Kantor-kantor pemerintahan dan instansi militer.

· Perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

· Sektor-sektor infrastruktur kritis seperti jaringan listrik dan perbankan.

Lalu, Bagaimana Kualitasnya? Apakah Sudah Siap?

Inilah pertanyaan yang sering muncul. Melihat dari kacamata teknologi murni, perjalanan mereka tidak mudah.

· Awal yang Tertatih: Versi awal BIOS China dilaporkan memiliki lebih banyak bug, kompatibilitas perangkat keras yang terbatas, dan antarmuka yang kurang intuitif dibandingkan produk AS yang telah puluhan tahun disempurnakan.

· Laju yang Mengejutkan: Namun, jangan remehkan kemampuan China. Dengan dukungan dana dan politik yang hampir tidak terbatas, kesenjangan ini dengan cepat dipersempit. Untuk kebutuhan dasar dan tugas-tugas pemerintahan, BIOS buatan lokal ini sudah dianggap lebih dari cukup dan, yang paling penting, terpercaya.

Sebuah Jalan Dua Arah: Kekhawatiran Global

Lalu, bagaimana tanggapan dunia internasional? Di sini, ironi terjadi.

Sementara China mengembangkan BIOS-nya sendiri karena takut akan backdoor AS, negara-negara Barat (terutama AS) justru memiliki ketakutan yang sama tetapi arahnya terbalik. Mereka kini khawatir: "Bagaimana jika BIOS buatan China ini disisipi backdoor oleh pemerintah mereka untuk mencuri kekayaan intelektual kami atau melumpuhkan sistem kami?"

Kekhawatiran ini adalah bagian dari alasan di balik larangan terhadap perusahaan seperti Huawei dan ZTE. Ini adalah perlombaan senjata siber yang saling curiga, di mana firmware seperti BIOS menjadi medan perang barunya.

Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Kode, Ini tentang Kedaulatan

Perkembangan BIOS buatan China bukanlah sekadar cerita tentang inovasi teknologi. Ini adalah simbol nyata dari pergeseran kekuatan geopolitik. Ini adalah cerita tentang:

· Kedaulatan Digital: Sebuah bangsa yang berusaha mengambil kendali penuh atas nasib digitalnya.

· Resiko Fragmentasi: Kemungkinan dunia terbelah menjadi blok-blok teknologi yang berbeda standar dan keamanannya.

· Masa Depan yang Tidak Pasti: Apakah ini akan menciptakan dunia yang lebih aman karena diversifikasi, atau justru lebih berbahaya karena meningkatnya kecurigaan?

Jadi, lain kali Anda menyalakan komputer, ingatlah bahwa momen sederhana itu adalah hasil dari sebuah ekosistem global yang rumit. Sebuah ekosistem yang sedang mengalami goncangan besar, dimulai dari kode-kode pertama yang dijalankan oleh sang "konduktor" bernama BIOS.


|Lp

Posting Komentar

0 Komentar