Filsafat Zen - Zen Itu Telanjang

 Filosofi Zen (Zen Itu Telanjang)

Zen memang "telanjang". Buddhisme Zen memang sangat unik sebagai aliran filsafat Timur. Dia "telanjang" (tanpa) berbagai kata, konsep, ritual dan aturan yang ada secara melimpah, tidak hanya di aliran filsafat Timur lainnya, tetapi juga di agama dan tradisi lain. Zen adalah pengalaman langsung dari realitas, sebelum semua konsep, bahasa, aturan dan ritual diciptakan. Pengalaman Zen masuk langsung ke inti jiwa manusia kita. Inti hati ini sebenarnya kosong. Ini seperti kekosongan besar yang bisa menampung segalanya, tanpa kecuali. Penderitaan dapat ditoleransi tanpa halangan.



Hal ini juga sejalan dengan temuan terbaru di bidang astrofisika. Seluruh sistem kosmik yang ada, termasuk jutaan bintang, ribuan galaksi, dan jutaan planet, adalah sekitar 95% ruang kosong. Dari ruang kosong ini, segala sesuatu yang ada lahir. Pada titik tertentu, semuanya akan kembali ke ruang kosong. Dengan menunjuk pada inti pikiran kita sebagai manusia, Zen juga mengajak kita semua untuk memahami diri kita yang sebenarnya. Identitas asli ini lebih tinggi daripada identitas sosial apa pun yang diberikan kepada kita oleh keluarga atau masyarakat kita. Di balik semua pikiran dan emosi yang muncul adalah kesadaran murni. Jika kita langsung memahami dan mengalami identitas asli ini, maka kita akan membebaskan diri dari keterikatan pada pikiran dan emosi yang muncul. Singkatnya, kita bebas dari penderitaan hidup.

Zen telanjang karena telanjang, tanpa keterikatan apapun. Kemelekatan pada harta benda, pikiran dan emosi adalah sumber penderitaan. Ketika semuanya dirilis, orang langsung merasa bebas. Bahkan, Zen itu sendiri harus dilepaskan untuk benar-benar mengalami diri sejati yang mendahului konsep dan pemikiran. Setelah itu, pertanyaan yang harus kita ajukan adalah, “Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki lingkungan saya?” Dengan pertanyaan ini, keterikatan pada kekosongan dilepaskan. Orang-orang kembali ke masyarakat dan bekerja untuk kebaikan bersama. Dia membawa kejelasan dan kebebasan dari semua keterikatan di tempat kerja. Dia juga menggunakan item konseptual, literal, pemikiran, emosional dan material dengan kejelasan dan kebebasan dalam karyanya. Ritual dan aturan juga digunakan untuk membantu semua makhluk. Itu semua untuk kebaikan bersama

---------------------------------------

Penulis | Azri

Sumber : Berbagai Sumber




Posting Komentar

0 Komentar